Monday, July 10, 2017

Analisis Keadilan dan Kesejahteraan Masyarakat Pinggiran Desa Lesten Kabupaten Gayo Provinsi Aceh



Description: download.png


DOSEN PEMBIMBING
Hayat, SAP,.M,Si

DISUSUN OLEH
Dika Aldani (21601052066)

Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Islam Malang
2016/2017


Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu negara pasti begitu banyak masalah. Mulai dari masalah ekonomi, sosial dan politik. Masalah dalam suatu negara tentunya begitu kompleks sekali dan tentunya tidak dapat diatasi dengan begitu cepat.Apalagi jika negara tersebut mempunyai wilayah yang luas dan mempunyai banyak pulau yang berbeda. Contohnya seperti negara kita Indonesia yang mempunyai wilayah yang luas serta memiliki banyak suku dan budaya.
Di Indonesia sendiri mempunyai masalah yaitu tentang keadilan dan kesejahteraan untuk masyarakat terpencil. Keadilan tentang apa itu? Yaitu keadilan untuk kesejahteraan kehidupan mereka. Mulai dari pendidikan yang memadai maupun sarana dan prasarana mereka yang masih tertinggal dibandingkan dipulau jawa ini. Sungguh ironis jika negara yang kaya ini masih mempunyai permasalahan dengan keadilan yang belum merata.
Desa Lesten yang berada di Kabupaten Gayo Provinsi Aceh merupakan salah satu desa terluar yang kesejahteraannya belum mereka dapatkan. Kemerdekaan yang sudah puluhan tahun lalu, kini belum bisa mereka rasakan. Kehidupan yang serba apa adanya. Mereka harus hidup mandiri tanpa perhatian dari pemerintah. Banyak sarana dan prasarana mereka yang tidak memadai, seperti listrik, air bersih, pendidikan dan akses jalanan yang masih sangat belum memadai.
Hanya janji-janji dari para petinggi negara yang mereka dengar. Sesekali hanya terlihat pemerintah berkunjung tetapi tidak pernah ada perubahan. Meski zaman sudah maju, listrik dari pemerintah juga belum mereka rasakan dan akses jalanan yang sangat memprihatinkan.
Letak desa lesten berada dibagian timur Kabupaten Gayo Luwes dengan jarak tempuh puluhan kilometer dari pusat kota. Untuk menuju kedesa lain maupun kepusat kota merka menggunakan taktor pembajak sawah yang mereka sebut jondre sebagai alat transportrasi mereka. Karena hampir tidak ada yang mempunyai kendaraan pribadi disana.
Untuk sumber penghasilan, mereka sebagian besar sebagai petani padi, coklat, palawija dan tumbuhan lainnya. Sungguh ironis sekali, mereka hanya mengandalkan hasil-hasil alam yang belum sepenuhnya dapat mereka rasakan. Dan untuk menjual hasil pertanian mereka juga harus menempuh dengan jarak yang jauh dan akses jalan yang sangat sulit sekali.
Dalam Analisis Sosial ini penulis mencoba mencari referensi dan data tentang kehidupan sosial masyarakat desa lesten. Model analisis yang digunakan adalah menggunakan metode SWOT. Analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), peluang (Opportunities), kelemahan (Weaknessess), dan ancaman (Threats).
B.     Rumusan Masalah

1.      Apa gambaran tentang kehidupan masyarakat lesten
2.      Analisis permasalahan Desa Lesten menggunakan Analisis SWOT

C.     Tujuan Analisis
Untuk mengetahui kekuatan, peluang atau potensi, kelemahan, ancaman serta hambatan yang ada di Desa Lesten dengan menggunakan metode ansos SWOT.





















Pembahasan
A.    Tentang Desa Lesten
Di sebuah kabupaten berjuluk Negeri Seribu Bukit, terdapat satu desa yang membuat anda mengurut dada. Desa itu berada di wilayah kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Semua mimpi buruk ada di desa ini. Mulai dari sulitnya ekonomi, pendidikan, pembangunan, komunikasi, transportasi, dan banyak lagi.
Ditengah kemajuan jaman yang serba canggih dengan akses jalan dan sarana komunikasi tentu akan memudahkan masyarakat terhubung dengan dunia luar. Namun, akses yang diharapkan untuk mensejahterakan masyarakat Desa Lesten, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, masih menjadi kendala utama untuk membebaskan mereka dari kata merdeka.
Desa ini dihuni oleh masyarakat suku Gayo, yang berjumlah lebih kurang 70 KK. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan kendaraan bermotor atau berjarak sekitar 30 kilometer dari Ibu Kota Gayo Lues, Blangkejeren.
Melanjutkan perjalanan dari Pining, cerita kesedihan dari desa ini pun dimulai. Meskipun hanya berjarak sekitar 18 kilometer dari Pining, kalian mesti menelusurinya dengan sabar. Selain memakan waktu hingga 8 jam, kalian mesti tabah menyisiri liku-liku medan jalan.
Jangan berpikir kalian mampu melaluinya dengan kendaraan, bahkan dengan sepeda motor jenis trail sekalipun. Untuk menuju ke sana sudah disediakan kendaraan alat berat merek Jhon Deere dengan ongkos Rp35.000 per orang. 
Alat berat yang seharusnya untuk membajak sawah ini merupakan pemberian Dinas Pertanian setempat. Lagi-lagi sungguh menyedihkan, tersiar kabar satu-satunya Jhon Deere itu sering rusak. Apalagi jika musim hujan, jalan kaki adalah satu-satunya pilihan.
Segala perkembangan zaman yang sedang kita nikmati sekarang tidak ditemukan di desa ini. Aliran listrik yang masih menggunakan tenaga surya, fasilitas desa yang terbatas membuat kalian akan memeras batin. Berbicara masalah penduduk dan pembangunan, pernyataan "Kami Belum Merdeka" dari Sekretaris Desa setempat, Ibrahim jadi alasan saya menulis ini. Mungkin tidak berpengaruh, namun setidaknya saya jadi sedikit lebih tenang. 
Pendidikan? Lanjutan sekolah menengah pertama dan atas tidak ada di sini. Di sini hanya selesai di tingkat SD saja. Padahal untuk anak-anak melanjutkan pendidikannya bukan hal yang mustahil karena bisa dilanjutkan di Pining. Lagi-lagi karena kondisi jalan, anak-anak ini harus berlapang dada.
Ekonomi? Apa yang bisa diandalkan dengan kondisi jalannya serta signal handpone yang tak tersedia? Padahal, potensi hasil pertanian di desa ini cukup baik namun karena kondisi jalannya, petani malah merugi. Sebab, modal yang dirogoh untuk berdagang ke pasar Pining lebih besar dari untung yang didapat.
Meskipun dihujani kekurangan dalam hal pembangunan, bukan berarti akan menyiksa kalau kalian jika berkunjung ke desa ini. Keramahan masyarakatnya spontan akan membuat kalian merasa nyaman. Rasa sosial yang hebat, kesabaran dan semangat hidup jadi pelajaran yang nikmat untuk dipetik.
Bertahun-tahun mereka seperti terkurung namun selalu gembira menyambut dan melayani tamu yang datang. Bersyukur mendengar kabar kehebatan seni tari Saman, meski sampai sekarang berjalan dengan kaki telanjang.
Sebenarnya saya tidak terlalu paham, apa penyebab kesedihan Gayo di desa ini begitu sempurna. Kendala apa bagi pemerintah Gayo Lues dan Aceh yang membuat mereka harus tetap menunggu begitu lama menjadi desa yang tertinggal. Saya hanya berharap, mereka menikmati apa yang saya nikmati sekarang. Pendidikan yang pantas, kebutuhan ekonomi yang cukup, serta fasilitas lainnya.
B.     Analisis SWOT Desa Lesten
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu masalah sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Diperoleh data analisis sebagai berikut :
1.      Kekuatan (Strength)
a.       Dengan keadaan yang serba sulit mereka akan berfikir untuk mandiri. Karena keadaan alam yang masih sulit, mereka akan berusaha memperbaikan keadaan mereka sendiri tanpa bantuan pemerintah.
b.      Keadaan alam yang masih alami tanpa ada pabrik-pabrik maupun kendaraan yang menimbulkan polusi, mereka akan lebih sehat dari udara yang tercemar.
c.       Gotong royong masyarakat yang masih guyup rukun sehingga masih tercipta kerukukan antar warga, rasa sosial yang masih tinggi, dan ketentraman dalam suatu wilayah tersebut.
d.      Mempunyai tanah masih subur sehingga memungkinkan masyarakat lesten untuk bercocok tanam untuk memenuhi kehidupan mereka

2.      Kelemahan (Weaknessess)
a.       Lokasi yang berada dipelosok yang mengakibatkan sulit masuknya teknologi seperti listrik dan sinyal jaringan
b.      Pendidikan juga akan ketinggalan karena kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia
c.       Kesehatan mungkin akan banyak yang terganggu karena tidak ada yang ahli dalam bidang kesehatan dan akses jalanan yang sulit jika mendatangkan ahli kesehatan dari kota
d.      Akses jalan yang sulit akan mempengaruhi penghasilan warga lesten, karena akan mempersulit mereka untuk menjual hasil bumi mereka
e.       Hasil pertanian mereka juga akan jelek hasilnya karena mereka sulit mendapatkan pupuk
f.       Banyak hewan liar yang merusak pertanian masyarakat lesten yang mengakibatkan gagal panen

3.      Peluang (Opportunity)
a.       Dengan keadaan mereka yang serba sulit, pemerintah akan fokus untuk pembangunan didesa lesten sehingga desa lesten menjadi desa yang lebih maju
b.      Jika semua kesulitan masyarakat lesten teratasi, maka akan mempermudah kehidupan mereka

4.      Ancaman (Threat)
a.       Jika sudah maju maka masyarakat lesten akan repot dengan kegiatan mereka sendiri dan akan lebih memikirkan kehidupan pribadi mereka
b.      Dengan masuknya teknologi seperti kendaraan bermotor maka akan lebih meningkatkan polusi











Kesimpulan
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya masyarakat lesten sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah. Hal itu sangat penting sekali ditengah kemajuan jaman yang sangat pesat ini. Indonesia yang mempunya kekayaan yang sangat luar biasa seharusnya juga mempunyai masyarakat yang makmur,
Desa lesten sebenarnya mempunyai potensi yang sangat tinggi, dimana memang tempatnya yang masih alami. Sehingga udara disana bersih dari polusi. Tanahnya juga sangat subur maka tidak salah lagi jika hasil pertanian mereka sanglah melimpah.

Desa Lesten di Kabupaten Gayo Provinsi Aceh adalah salah satu gambaran rakyat Indonesia yang masih hidup ditengah kesulitan. Di Indonesia tidak hanya desa lesten yang masih kesulitan, tapi juga msih banyak lagi desa-desa lain dipelosok negeri ini yang kehidupannya masih sangat memprihatinkan. Kita yang tinggal dipulau jawa sangat beruntung menikmati kehidupan yang menyenangkan. Maka bersyukurlah jika masih diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan ditengah sulitnya mencari KEADILAN.

No comments:

Post a Comment