Saat
ini adalah zaman dimana media sosial menjadi dunia baru, khususnya bagi remaja.
Banyak yang akan kita dapatkan di media sosial seperti pendidikan, berita, perdagangan,
maupun informasi baru mengenai kelompok atau individu. Sebernarnya itu
merupakan sesuatu yang bernilai positif. Namun, pada kenyataanya yang paling
sering saya jumpai adalah informasi yang menurut saya tidak bermanfaat sama
sekali, seperti berita yang tidak benar, curhatan seseorang
dan gambar-gambar yang tidak pantas. Sekretaris
Direktorat Bidang Teknologi Informasi dan Administrasi Akademik, Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T
mengatakkan bahwa media sosial merupakan media yang bebas
untuk digunakan namun diperlukan etika untuk membatasi kebebasan
tersebut. Etika membantu kita berperilaku tepat dalam penggunaan media
sosial yang kerap digunakan untuk menyebarluaskan berita-berita yang kurang
baik.
Maka
peran mahasiswa sangat penting didalam media sosial. Paling tidak berperan di lingkungan
perguruan tinggi sendiri, misalnya dengan mengadakan seminar. Itu adalah hal
kecil yang bisa saja besar pengaruhnya. Kemudian bisa juga membuat suatu
perkumpulan/gerakan dalam positif bermedia sosial. Dengan mengumpulkan
mahasiswa di suatu perguruan tinggi kemudian mengadakan sosialisme
kemasyarakat. Hal ini juga bisa dilakukan seorang mahasiswa dengan memberikan
himbauan langsung melalui beranda media sosialnya tentang etika yang baik di dalam
media sosial.
Sebenarnya
banyak yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dengan kreatifitas dan intelektualnya.
Untuk mendorong perubahan yang paling penting adalah kesadaran masing-masing
individu. Yang tidak kalah penting juga adalah kesadaran mahasiswa itu sendiri
demi mendorong perubahan kegiatan bermedia sosial yang beretika, bijak dan
berkualitas.
No comments:
Post a Comment