Friday, April 13, 2018

Mahasiswa Sebagai Pendorong Perubahan Kegiatan Bermedia Sosial Yang Beretika, Bijak Dan Berkualitas


Saat ini adalah zaman dimana media sosial menjadi dunia baru, khususnya bagi remaja. Banyak yang akan kita dapatkan di media sosial seperti pendidikan, berita, perdagangan, maupun informasi baru mengenai kelompok atau individu. Sebernarnya itu merupakan sesuatu yang bernilai positif. Namun, pada kenyataanya yang paling sering saya jumpai adalah informasi yang menurut saya tidak bermanfaat sama sekali, seperti berita yang tidak benar, curhatan seseorang dan gambar-gambar yang tidak pantas. Sekretaris Direktorat Bidang Teknologi Informasi dan Administrasi Akademik, Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T mengatakkan bahwa media sosial merupakan media yang bebas untuk digunakan namun diperlukan etika untuk membatasi kebebasan tersebut. Etika membantu kita berperilaku tepat dalam penggunaan media sosial yang kerap digunakan untuk menyebarluaskan berita-berita yang kurang baik.

Maka peran mahasiswa sangat penting didalam media sosial. Paling tidak berperan di lingkungan perguruan tinggi sendiri, misalnya dengan mengadakan seminar. Itu adalah hal kecil yang bisa saja besar pengaruhnya. Kemudian bisa juga membuat suatu perkumpulan/gerakan dalam positif bermedia sosial. Dengan mengumpulkan mahasiswa di suatu perguruan tinggi kemudian mengadakan sosialisme kemasyarakat. Hal ini juga bisa dilakukan seorang mahasiswa dengan memberikan himbauan langsung melalui beranda media sosialnya tentang etika yang baik di dalam media sosial.

Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dengan kreatifitas dan intelektualnya. Untuk mendorong perubahan yang paling penting adalah kesadaran masing-masing individu. Yang tidak kalah penting juga adalah kesadaran mahasiswa itu sendiri demi mendorong perubahan kegiatan bermedia sosial yang beretika, bijak dan berkualitas.



No comments:

Post a Comment